Minggu, 19 Februari 2017

TENTANG SAYA

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat datang para pembaca di blog saya. Izinkan saya untuk menuangkan imajinasi dan kreatifitas pada blog ini, semoga bisa bermanfaat bagi saya sebagai tempat belajar banyak hal dan para pembaca juga mendapatkan manfaat dari konten di blog ini.

Mohon maaf apabila dalam blog ini mengandung kesalahan dalam penulisan dan perkataan yang kurang berkenan, silahkan sampaikan kritik dan saran melalui kolom komentar atau email ke adrianyuliansyah@gmail.com.

Akhiru kalam,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Adrian Yuliansyah

Kamis, 05 Mei 2016

INJAK HAWA NAFSU DAN JADIKANLAH DAKWAH SEBAGAI MAKSUD HIDUP

Assalamu'alaikum.wr.wb.

Seringkali kita mempunyai maksud baik, namun berakhir dengan nafsu yg menguasai diri kita.

Saat ingin membantu seseorang, kemudian timbul rasa ingin dipuji setelahnya.

Saat turut bersyukur atas hajat baik seseorang, timbul rasa iri bahkan dengki didalam diri kita.

Saat terpilih menjadi seorang pemimpin, malah bertindak layaknya seorang penguasa dan tidak menegakkan keadilan.

Saat kita kiat berinfaq dan sodaqoh (dengan angka besar), selalu ada rasa bangga atas diri kita.

Andai kita pahami bahwa betapa mudahnya masuk surga, kita hanya butuh 2 langkah, pertama injak hawa nafsu, dan langkah kedua masuk surganya Allah swt.

Dan sungguh mulianya kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya, hidup tidak dikuasai dengan nafsu. Tidak tertipu dengan fananya dunia.
Seorang utusan yang hanya ingin menyampaikan risalah, kalimat "LAAILAHAILALLAH MUHAMMADURRASULULLAH."

Agar tidak celaka dari kalangan umatnya, diakhirat kelak.

Makan tidak kenyang, tidur tidak dengan alas yang nyaman, rumah yang kecil namun bisa dikatakan "baiti jannati" (rumahku surgaku), pemilik harta yang sedikit namun keberkahannya seluas langit dan bumi, dakwah wat tabligh (mengajak dan menyampaikan) itu yang ada dalam kehidupan Rasulullah saw.
Kemuliaannya harum hingga akhir jaman.

Islam kini sudah terbentang luas, sangat luas. Tidak hanya mengajak orang non islam kepada islam, namun kita wajib juga mengajak dan mengingatkan kepada sesama umat islam. Bahwa kehidupan didunia hanya sebatas kelahiran hingga kematian.
Tidakkah dari kita yang ingin bertetangga disurga nanti?

Seorang Ayah berkata pada anaknya, "Anakku (yang terlahir sebagai) calon dokter, berangkatlah sekolah agar kamu menjadi anak yang pintar, dan patuh pada orangtua." Diawali dengan pujian, kemudian perintahnya dan manfaatnya.

Allah swt berfirman, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (Qs.3:110)

Bukankah kita umatnya Rasulullah saw? Kita dipuji oleh Allah swt, kemudian diperintahkan untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran?
Pernahkah kita merasakan kasih sayang Allah swt dalam firman-Nya ini?
Iman dikatakan dibelakang, karena iman seseorang akan bertambah bila kita taat pada perintah Allah (mengajak/dakwah).
Masyaallah...

Dakwah memang butuh ilmu, namun dakwah tidak mununggu kita untuk pintar.
Kajian ilmu adalah tugas dari para alim ulama, sementara dakwah adalah tugas seluruh umat Rasulullah saw.

Kita butuh dakwah untuk menambah iman, kita butuh iman untuk menginjak hawa nafsu dan kita perlu menginjak hawa nafsu untuk bisa masuk ke surga-Nya Allah swt.

Semoga Allah swt kuatkan iman kita, perbaiki akhlak kita, menjaga aib kita, dan Allah swt lahirkan suasana surga dalam rumah kita dengan amal dan dakwah antar anggota keluarga kita.

Aamiin ya Allah.

Wassalamu'alaikum.wr.wb.

Senin, 28 Maret 2016

MUZAKAROH 6 SIFAT SAHABAT NABI SAW

 Allah SWT meletakkan kesuksesan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat hanyalah pada agama Islam yang sempurna. Agama Islam yang sempurna adalah agama yang dibawa oleh Rasululloh SAW. Meliputi Iman, Ibadah, Muamalah, Muasyarat dan Ahlaq.
Pada saat ini umat islam tidak ada kekuatan dan kemampuan untuk mengamalkan agama secara sempurna. Para sahabat RA telah sukses dan jaya dalam mengamalkan agama secara sempurna karena mereka memiliki sifat-sifat dasar yang terkandung dalam enam sifat sahabat yang meliputi,

1. Yakin atas kalimah thoyyibah “laa ilaaha illallah muhammadurrasulullah”
2. Sholat khusyu’ dan khudlu’
3. Ilmu ma’adzikir
4. Ikromul Muslimin
5. Tashihun niat
6. Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah.

Enam sifat sahabat RA tersebut bukan merupakan wujud agama yang sempurna, karena agama yang sempurna terkandung dalam al qur’an dan al hadits, tetapi apabila enam sifat para sahabat tersebut ada dalam diri kita maka Allah SWT akan memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.

1.   Yakin atas kalimah thoyyibah “Laa ilaaha ilallah muhammadurrasulullah“.

Arti :
   Tidak ada yang berhak disembah selain Allah Swt. dan Baginda Nabi Muhammad Saw. Adalah utusan Allah.

Maksud Laa ilaha illallah  :
   Mengeluarkan keyakinan pada mahluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah swt. di dalam hati.

Fadhilah :
   Barang siapa yang mati sedangkan dia yakin tidak ada yang berhak disembah selain Allah Swt., maka dijamin masuk surga.
Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan hatinya membenarkan lisannya, maka dipersilahkan masuk surga dari pintu mana yang dia suka.
Sekecil-kecil iman dalam hati maka akan Allah berikan surga yang luasnya 10 kali dunia.

Cara mendapatkan :

  • Dakwahkan pentingnya iman yakin.
  • Latihan dengan cara memperbanyak halaqoh-halaqoh / majlis iman yakin (bicara atau dengar).
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat iman dan yakin.
Maksud Muhammadarrasulullah :
   Meyakini hanya satu-satunya jalan untuk mencapai kejayaan dunia dan akherat hanya dengan cara ikut sunnah Rasulullah Saw.

Fadhillah :
Rasulullah Saw. bersabda, Tidak akan masuk neraka seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan Aku (Muhammad) sebagai utusan Allah.

Rasulullah Saw. bersabda barang siapa yang berpegang teguh dengan sunnahku dikala rusaknya ummatku maka baginya pahala 100 orang mati syahid.

Rasulullah Saw. Bersabda barang siapa menghidupkan sunnahku sungguh dia cinta padaku, dan barangsiapa yang cinta padaku maka akan bersamaku didalam surga.

Cara mendapatkan :

  • Dakwahkan pentingnya menghidupkan sunnah Rasulullah Saw.
  • Latihan , yaitu dengan cara menghidupkan sunnah Rasulullah Saw. Dalam kehidupan kita selama 24 jam.
  • Berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menghidupkan sunnah.

2.    Sholat khusyu’ wal khudlu’

Arti :
   Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri dengan mengikut cara yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Maksud Shalat Khusyu' wal Khudlu' :
    Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah Swt didalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

Fadhilah :
Allah berfirman : Sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Allah berfirman : Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat.

Rasulullah Saw. Bersabda : shalat adalah milahnya orang beriman.

Cara mendapatkan :
Ø  Dakwahkan pentingnya shalat
Ø  Latihan dengan cara :
·         Memperbaiki dhahirnya shalat.
·         Menghadirkan keagungan Allah
·         Belajar menyelesaikan masalah dengan shalat
·         Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat shalat khusyu dan khudu.

3.     Ilmu ma’adzikir

Arti Ilmu :
   Semua petunjuk yang dating dari Allah Swt melalui Baginda Rasulullah Saw.

Arti Dzikir:
   Mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah.

Maksud Ilmu ma’adzikir :
   Mengamalkan perintah Allah Swt. Pada setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah didalam hati dan ikut cara Rasulullah Saw.

Fadhilah Ilmu:
Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka akan Allah fahamkan dirinya pada masalah agama.

Barangsiapa berjalan mencari ilmu maka akan Allah mudahkan untuknya jalan menuju surga.

Barangsiapa mempelajari satu ayat Al Quran maka nilainya adalah lebih baik daripada shalat sunnah 100 rakaat. Barangsiapa mempelajari satu bab dari ilmu maka lebih baik nilainya daripada shalat sunnah 1000 rakaat.

Fadhilah Dzikir:
Perumpamaan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dibandingkan dengan orang yang mati.
Allah berfirman : Dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang.
Allah berfirman : Ingatlah pada Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu.

Cara mendapatkan ilmu fadhail :
Ø  Dakwahkan pentingnya ilmu fadhail
Ø  Latihan dengan cara :
·         Duduk dalam halaqoh fadhail di masjid dan di rumah.
·         Ajak manusia untuk duduk dalam halaqoh fadhail
·         Hadirkan fadhail dalam setiap amalan .
Ø  Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu fadhail.

Cara mendapatkan ilmu masail :
Ø  Dakwahkan pentingnya ilmu masail
Ø  Latihan dengan cara :
·         Duduk dalam halaqoh masail dengan para alim ulama.
·         Bertanya kepada ulama baik untuk masalah agama maupun dunia.
·         Sering berziarah kepada para alim ulama .
Ø Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu masail.

Cara mendapatkan dzikir :
  Ø  Dakwahkan pentingnya dzikir kepada Allah Swt.
  Ø  Latihan dengan cara :
·         Setiap hari membaca Al Quran (usahakan 1 juz).
·         Membaca tasbihat, shalawat dan istigfar masing-masing 100 X.
·         Ketika membaca tasbihat maka hadirkan kemahasucian Allah
·         Ketika membaca shalawat maka ingat jasa-jasa Rasulullah kepada kita.
·         Ketika membaca istigfar maka hadirkan sifat Maha Pengampunnya Allah.
    Ø  Amalkan doa-doa masnunah (harian).
    Ø  Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dzikir.

4.     Ikromul Muslimin

Arti :
Memuliakan sesame orang islam / muslim.

Maksud ikramul muslimin :
Menunaikan hak-hak semua orang islam tanpa meminta hak daripadanya.

Fadhillah :
Allah akan menolong seorang hamba selagi dia menolong saudaranya.

Barang siapa menutup aib saudaranya yang muslim maka Allah akan menutup aibnya dan barang siapa membuka aib saudaranya yang muslim maka Allah akan membuka aibnya sampai dia akan dipermalukan di rumahnya sendiri.

Senyummu didepan saudaramu adalah sedekah.

Cara mendapatkan :
    Ø  Dakwahkan pentingnya ikram
    Ø  Latihan dengan cara :
·         Memberi salam kepada orang yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal.
·  Menyayangi yang muda, menghormati yang tua, memuliakan uloama dan menghormati sesama.
·         Berbaur dengan semua orang yang berbeda-beda wataknya.
    Ø  Berdoa kepada Allah agar diberikan ahlaq sebagaimana ahlaq Baginda Rasulullah Saw.

5.    Tashihun niat

Arti :
   Membetulkan / meluruskan niat

Maksud tashihun niat :
   Membersihkan niat pada setiap amalan semata-mata karena Allah Swt.

Fadhillah :
Sesungguhnya Allahtidak akan menerima amalan seseorang kecuali dengan ikhlas.

Sesungguhnya Allah tidak memandang pada rupamu dan hartamu tetapi Dia akan memandang pada hatimu dan amalanmu.

Baginda Rasulullah Saw. Bersabda : Wahai Muadz jagalah keihklasan karena amal yang ikhlas walau sedikit akan mencukupi.

Cara mendapatkan :
1. Dakwahkan pentingnya ikhlas.
2. Latihan dengan cara : setiap beramal periksa niat kita, sebelum beramal, ketika beramal dan setelah beramal, bersihkan niat agar semata-mata hanya karena Allah.
3. Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ikhlas dalam beramal.

6.    Da’wah dan tabligh khuruj fi sabilillah

Arti :
   Dakwah mengajak, Tabligh menyampaikan dan khuruj fisabilillah adalah keluar di jalan Allah.

Maksud :
1. Memperbaiki diri, yaitu bagaimana agar dapat menggunakan harta diri dan waktu sebagaimana yang diperintahkan Allah.
2. Menghidupkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan semua manusia diseluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri.

Fadhilah :
1. Allah berfirman : dan adakah yang perkataannya lebih baik daripada seseorang yang mengajak manusia kepada Allah.
2. Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk kebaikan dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkan.
3. Sepagi sepetang dijalan Allah lebih baik daripada mendapatkan dunia dan seisinya.

Cara mendapatkan :
    Ø  Dakwahkan pentingnya dakwah dan tabligh.
    Ø  Latihan dengan cara :
·         keluar dijalan Allah minimal 4 bulan seumur hidup,
·         40 h setiap tahun,
·         3 hari setiap bulan, dan
·         2,5 jam setiap hari.
    Ø  Tingkatkan dengan cara bertahap-tahap menjadi 4 bl tiap tahun, 10h tiap bulan dan 8 jam setiap hari.
  Ø Berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dakwah dan tabligh yaitu dapat menggunakan harta, diri dan waktu untuk kepentingan agama. 

Kamis, 26 Maret 2015

KISAH PUTRA MAHKOTA SULTAN HARUN AR RASYID

        Harun Ar Rasyid mempunyai seorang anak laki-laki yang berumur sekitar 16 tahun. Ia banyak duduk di majlis orang-orang zuhud dan wara’. Ia juga sering berziarah ke pemakaman. Ketika sampai di pemakaman, ia berkata, “Ada masanya kalian tinggal di dunia ini dan sebagai tuannya. Akan tetapi ternyata dunia tidak melindungi kalian sehingga kalian sampai ke dalam kubur. Seandainya aku mengetahui apa yang menimpa kalian sekarang ini, tentu aku ingin mengetahui apa yang kalian katakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan kepada kalian. Kemudian ia membaca syair ini:
“Pemakaman menakutkanku setiap hari. Suara tangisan dan ratapan wanita yang berduka cita membuatku sedih.”
        Pada suatu hari, ia datang ke istana ayahnya, Harun Ar Rasyid. Pada waktu itu, semua menteri dan para pejabat kerajaan beserta tamu-tamu terhormat lainnya sedang berkumpul bersama raja, sedangkan anak laki-laki tersebut hanya mengenakan kain yang sangat sederhana dengan surban dikepalanya. Ketika orang-orang istana melihat dirinya dalam keadaan seperti itu, mereka saling berkata, “Tingkah laku anak gila ini menghina Amirul Mukminin di hadapan para bangsawan. Jika Amirul Mukminin menasehati dan mengingatkannya, mungkin ia akan berhenti dari kebiasaannya gilanya itu.” Begitu mendengar perkataan mereka, Amirul Mukminin berkata kepada anak laki-lakinya, “Wahai anakku sayang, engkau telah mempermalukan diriku di hadapan para bangsawan.” Mendengar kata-kata itu, ia tidak menjawab sepatah katapun atas perkataan ayahnya, tetapi ia memanggil seekor burung yang bertengger di ruangan tersebut dan berkata, “Demi Dzat yang menciptakanmu, terbang dan hinggaplah di atas tanganku.” Burung itupun terbang dan hinggap di atas tangannya. Kemudian ia berkata, “Sekarang, kembalilah ke tempatmu.” Maka terbanglah burung itu lalu kembali ke tempatnya. Setelah itu ia berkata,“Ayahku, sebenarnya kecintaanmu kepada dunia itulah yang telah menghinakan diriku. Sekarang aku telah bertekad untuk berpisah denganmu.” Setelah berkata demikian, anak tersebut pergi meninggalkan istana. Ia pergi hanya membawa Al Quran. Ibunya memberinya sebuah cincin yang sangat mahal agar dapat digunakan pada saat memerlukan.
        Ia berjalan dari istana hingga tiba di Bashrah. Ia mulai bekerja sebagai buruh. Tetapi dalam satu minggu, ia hanya bekerja selama satu hari, yakni pada hari sabtu. Hasil jerih payahnya selama sehari ia gunakan untuk keperluan hidupnya selama seminggu. Kemudian pada hari ke delapan, yakni pada hari sabtu, ia bekerja lagi. Ia hanya menerima upah sebesar satu dirham, dan untuk keperluan setiap harinya, ia menggunakannya sebesar satu danaq (seperenam dirham). Ia tidak mau mengambil lebih atau kurang dari upah tersebut.
        Kisah selanjutnya diceritakan oleh Abu Amir Bashri rah a. Ia berkata, “Ketika sebelah rumahku roboh, aku memerlukan seorang tukang batu untuk memperbaiki rumahku. Ada seseorang yang memberitahu aku bahwa ada seorang anak laki-laki yang dapat memperbaiki rumah. Maka aku segera mencarinya. Di luar kota, aku melihat seorang anak muda tampan yang sedang duduk membaca Al Quran. Di sisinya terletak sebuah tas kecil. Aku bertanya kepadanya, ‘Wahai anakku, apakah engkau mau bekerja sebagai buruh?’ Ia menjawab, ‘Mengapa tidak, kita diciptakan memang untuk bekerja. Katakan kepadaku apa yang harus aku kerjakan?’ Aku berkata, ‘Memperbaiki bangunan.’ Ia berkata, ‘Aku bersedia asalkan aku mendapat upah satu dirham dan satu danaq sehari, dan pada waktu shalat aku tidak bekerja. Aku harus mengerjakan shalat.’Aku menerima syaratnya. Kemudian aku membawanya ke rumah dan menyuruhnya bekerja. Ketika saat shalat Maghrib tiba, aku sangat terkejut, karena ternyata ia telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik, pekerjaan yang dapat dilakukan oleh sepuluh orang. Aku memberinya upah dua dirham, akan tetapi ia tidak mau menerimanya, karena melebihi dari syarat yang telah ia ajukan. Ia hanya mau mengambil satu dirham dan satu danaq, lalu pergi.
        Karena merasa penasaran, pada hari berikutnya aku keluar mencarinya, tetapi ia tidak kutemukan. Aku bertanya kepada orang-orang dengan menerangkan ciri-ciri anak muda tersebut, kalau-kalau ada yang mengetahuinya. Orang-orang memberitahuku bahwa anak tersebut hanya bekerja pada hari sabtu. Selain hari tersebut, tidak ada seorang pun yang dapat menemukannya. Karena merasa puas dengan pekerjaan anak muda tersebut, aku memutuskan untuk menunda pembangunan dinding rumahku pada hari sabtu mendatang dengan meminta bantuan kepada anak muda tersebut. Pada hari sabtu, aku mencarinya lagi dan kudapati ia sedang membaca Al Quran sebagaimana biasanya. Aku mengucapkan salam kepadanya dan menanyakan apakah ia bersedia bekerja lagi di tempatku dengan syarat yang sama dengan hari sabtu yang lalu. Ia berangkat bersamaku dan mulai mengerjakan dinding rumahku lagi.
       Aku masih merasa sangat penasaran dengan pekerjaan anak muda tersebut, bagai-mana mungkin ia mampu mengerjakan sendiri sebuah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh sepuluh orang pekerja. Maka, ketika ia mengerjakan pekerjaannya, dengan diam-diam aku mengintipnya. Betapa terkejutnya ketika aku melihat apa yang dilakukannya. Ketika ia mengaduk semen dan meletakkannya di dinding, batu-batu itu menyatu dengan sendirinya. Maka aku sadar dan yakin bahwa anak muda tersebut bukanlah pemuda biasa, akan tetapi seorang kekasih Allah. Sebagaimana hamba-hamba-Nya yang khusus, dalam melakukan pekerjaannya, pemuda tersebut selalu mendapat bantuan dari Allah secara ghaib.
        Pada sore harinya aku hendak memberinya upah sebesar tiga dirham, akan tetapi ia tidak mau menerimanya. Ia hanya mengambil satu dirham dan satu danaq, kemudian pergi. Aku menunggunya lagi selama seminggu. Dan pada hari sabtu, aku keluar mencarinya. Akan tetapi aku tidak menemukannya. Aku memperoleh berita dari seseorang yang mengatakan bahwa pemuda tersebut sedang sakit. Tiga hari lamanya ia jatuh sakit. Kemudian aku minta tolong kepada seseorang untuk mengantarkan aku ke tempat pemuda yang sedang menderita sakit itu. Sesampainya di tempat tinggalnya, ternyata pemuda itu tengah berbaring tak sadarkan diri di atas tanah, kepalanya berbantalkan separuh potongan batu bata. Ketika aku memberi salam padanya, ia tidak menjawab. Maka aku mengucapkan salam sekali lagi. Ia membuka matanya sedikit dan mengenaliku. Aku segera mengangkat kepalanya dari batu bata itu dan meletakkannya di atas pangkuanku. Tetapi ia menarik kepalanya dan membaca beberapa bait syair, dua di antaranya adalah :
Wahai kawanku, janganlah engkau terperdaya oleh kenikmatan dunia. Karena hidupmu akan berlalu. Kemewahan hanyalah untuk sekejap mata.
Dan apabila engkau mengusung jenazah ke pemakaman, ingatlah suatu hari engkau pun akan diusung ke pemakaman.
        Setelah mengucapkan syair tersebut, ia berkata, “Wahai Abu Amir, jika ruhku telah keluar dari tubuhku, mandikanlah aku, dan kafanilah aku dengan pakaian ini. Aku menyahut, “Wahai sayang, aku tidak keberatan membelikan kain kafan yang baru untukmu.” Ia menjawab, “Orang yang masih hidup lebih memerlukan pakaian yang baru daripada orang yang meninggal (sama dengan ucapan Abu Bakar Ash Shiddiq ra ketika hendak meninggal dunia). Anak itu menambahkan, “Kain kafan yang baru ataupun usang akan segera membusuk. Apa yang tinggal bersama seseorang setelah kematiannya hanyalah amal perbuatannya. Berikanlah sarung dan cerekku ini kepada penggali kubur sebagai upahnya. Al Quran dan cincin ini tolong sampaikan langsung kepada Khalifah Harun Ar Rasyid dan sampaikan kepadanya pesanku, ‘Wahai ayah, jangan sampai engkau meninggal dalam keadaan lalai dan tertipu oleh dunia.” Dengan keluarnya kata-kata tersebut dari bibirnya, pemuda itu pun meninggal dunia. Dan pada saat itulah aku menyadari bahwa ternyata ia adalah seorang Pangeran, Putra Mahkota.
        Setelah putra mahkota itu meniggal dunia, aku pun memandikannya, mengkafaninya, dan memakamkannya sesuai dengan wasiatnya. Kedua benda berupa sarung dan cerek aku berikan kepada penggali kubur. Kemudian aku pergi ke Baghdad dengan membawa Al Quran dan cincin untuk aku serahkan kepada Khalifah Harun Ar Rasyid. Sungguh aku sangat beruntung, ketika aku sampai di pintu gerbang istana khalifah, pasukan raja sedang keluar dari istana khalifah. Aku pun berdiri di tempat yang tinggi. Mula-mula keluar pasukan berkuda yang sangat besar, yakni berjumlah 1000 tentara. Setelah itu keluar lagi sepuluh pasukan berkuda, masing-masing pasukan berjumlah 1000 tentara. Amirul Mukminin sendiri berada di dalam pasukan yang kesepuluh. Dengan kerasnya aku berseru, “Wahai Amirul Mukminin, demi kekerabatanmu dengan Rasulullah saw, berhentilah sebentar!” Mendengar suaraku itu, ia melihat kepadaku. Maka dengan cepat aku maju kea rah Amirul Mukminin dan berkata, “Ini adalah titipan seorang laki-laki asing kepadaku. Ia berwasiat agar aku menyampaikan dua macam benda ini langsung kepada engkau.” Bagitu melihatnya, raja pun mengenalinya dan menundukkan kepala sesaat. Air matanya mengalir dari kedua matanya. Kemudian khalifah menyuruh pengurus istana untuk mengantarku ke istana.
        Setelah khalifah kembali pada sore harinya, khalifah memerintahkan pengurus istana untuk menutup semua tabir istana dan berkata kepada penjaga pintu, “Panggil orang itu, walaupun ia akan membengkitkan kembali kesedihanku.” Penjaga pintu datang kepadaku dan berkata, ‘Amirul Mukminin memanggilmu. Tetapi ingat, Amirul Mukminin sedang berduka. Jika engkau ingin menyampaikan sesuatu dalam sepuluh kata, cobalah disampaikan dalam lima kata saja.’ Setelah berkata demikian, ia membawaku menemui Amirul Mukminin. Pada waktu itu Amirul Mukminin duduk seorang diri. Ia berkata kepadaku, ‘Mendekatlah kepadaku.’ Aku pun duduk di dekat khalifah. Lalu khalifah berkata, ‘Apakah engkau mengenal anakku?’ Aku menjawab, ‘Betul, aku mengenalnya.’ Khalifah bertanya, ‘Pekerjaan apakah yang ia lakukan?’ Aku menjawab, ‘Ia bekerja sebagai tukang batu.’ Khalifah bertanya, ‘Apakah engkau juga pernah mempekerjakannya sebagai tukang batu?’ Aku menjawab, ‘Ya, pernah.’ Khalifah bertanya lagi, ‘Apakah engkau tidak tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Rasulullah saw?’ (Harun Ar Rasyid adalah keturunan Abbas ra, paman Nabi Muhammad saw). Aku berkata, ‘Amirul Mukminin, terlebih dahulu aku memohon ampunan dari Allah SWT, setelah itu aku memohon maaf kepadamu. Pada waktu itu aku belum mengetahui kalau ia masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Rasulullah saw. Aku baru mengetahuinya ketika ia hendak meninggal dunia.’ Khalifah bertanya, ‘Apakah engkau memandikannya dengan tanganmu sendiri?’ Aku menjawab, ‘Benar. Khalifah berkata, ‘Ulurkan tanganmu!’ Ia menarik tanganku, kemudian menempelkan di dadanya dambil membaca beberapa syair yang artinya:
Wahai engkau yang menjauh dariku,
Hatiku larut dalam kesedihan karenamu
Mataku mencucurkan air mata penderitaan
Wahai engkau yang jauh kuburnya
Terlalu jauh, tetapi kesedihanmu lebih dekat di hatiku
Benar, kematian itu membingungkan kesenangan yang tertinggi di dunia
Wahai anakku yang menjauh dariku
Enakau bagai bulan purnama yang tergantung di atas dahan perak
Bulan telah menetap di kubur
Sedang dahan perak menjadi debu
      Setelah melantunkan syair di atas, Harun Ar Rasyid ingin pergi ke Bashrah untuk menziarahi makam anaknya. Abu Amir pun menyertainya. Begitu sampai di makam anaknya, Harun Ar Rasyid membaca beberapa bait syair yang artinya sebagai berikut:
Wahai musafir ke alam yang tidak diketahui
Engkau takkan kembali ke rumah
Maut dengan cepat telah merenggutmu pada awal masa remajamu
Wahai penyejuk mataku, engkaulah pelipur laraku
Kediaman hatiku di kesunyian
Engkau telah merasakan racun kematian
Yang seharusnya ayahmulah yang meminumnya di usia tua
Sungguh, setiap orang akan merasakan kematian
Apakah ia seorang pengembara, atau seorang penduduk kota
Segala puji bagi Allah Yang Esa, Yang tidak mempunyai sekutu
Karena ini adalah bukti keputusan-Nya
        Abu Amir rah a berkata, “Pada malam harinya, ketika aku telah menyelesaikan wirid-wiridku, aku tertidur. Dalam tidurku, aku bermimpi melihat sebuah istana yang berkubah dari nur, yang di atasnya terdapat awan dari nur yang menaunginya. Kemudia awan itu hilang, dan anak itu memanggilku sambil berkata, ‘Wahai Abu Amir, semoga Allah memberimu balasan yang lebih baik karena engkau telah memandikan, mengkafani, memakamkan aku, dan telah menunaikan semua wasiatku. Aku bertanya kepadanya, ‘Wahai kekasihku, bagaimana keadaanmu, apa yang engkau alami?’ Ia berkata, ‘Aku telah sampai ke hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah dan Dia sangat ridha kepadaku.’ Al Malik telah memberi tahu kepadaku bahwa aku memdapatkan sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata manusia, tidak pernah terdengar oleh telinga manusia, dan akal tidak dapat memikirkannya.
        Kemudian ruh pemuda tersebut berkata kepadaku dalam mimpiku, “Allah SWT telah berjanji kepadaku, Dia bersumpah dengan keagungan-Nya bahwa Dia akan menganugerahkan kenikmatan, kehormatan, dan karunia semacam itu kepada semua hamba-Nya yang keluar dari dunia seperti aku.’
        Penulis kitab Raudh mengatakan bahwa ia juga mendapatkan cerita yang sama secara keseluruhan dari sanad yang lain. Di dalamnya juga diterangkan bahwa seseorang bertanya kepada Harun Ar Rasyid mengenai keadaan anak itu. Ia menjawab, ‘Anakku lahir sebelum aku menjadi raja. Ia mendapat didikan adab yang sangat baik, ia telah belajar Al Quran dan ilmu-ilmu lain. Ketika aku menjadi raja, ia pergi meninggalkan aku. Ia tidak pernah mengambil manfaat dari duniaku. Ketika ia hendak pergi, akulah yang berkata kepada ibunya agar ia diberi sebuah cincin mutiara yang sangat indah dan mahal harganya. Akan tetapi ia tidak pernah menggunakannya, bahkan ketika menjelang wafat, ia mengembalikannya. Anak ini sangat patuh kepada ibunya.” (Raudh)

Minggu, 22 Maret 2015

OMAR | Umar Bin Khattab

OMAR | Umar Bin Khattab

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

   Film ini menceritakan tentang Kisah Umar bin Khattab r.a. Perjalan umar semasa hidupnya di ceritakan di film ini. Walaupun tidak semua kehidupan umar di ceritakan namun film ini bisa menjadi pengetahuan bagaimana kehidupan Umar dan para Sahabat Nabi Muhammad SAW.

  Dalam film seri ini menceritakan dari masa jahiliyah pada bangsa arab yang menyembah berhala bernama Latta & Uzza, kemudian awal mula Agama Islam serta penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan Abu Jahal terhadap kaum muslimin, proses masuk islamnya Umar dari kalangan kaum Quraisy, hingga perjuangan Para Saharab r.hum men-dakwah-kan Agama keseluruh alam setelah wafatnya Rasulullah SAW.

  Film seri ini terbagi menjadi 30 Episode. Pada mulanya memang membosankan namun bila dipahami sedikit demi sedikit makna dalam film maka akan terbawa suasana dan akan terkesan saat nonton filmnya.

  Sebelumnya Film ini pernah di putar di MNCtv saat Ramadhan diwaktu sahur, tapi untuk temen-temen yang mau nonton film seri ini ane akan sharing dalam bentuk download file.

Berikut screenshootnya :









Download Film Omar | Umar Bin Khattab 720p :
Film ini ane upload di Google drive, bila ada file yang tidak bisa di unduh mohon tinggalkan komentar dibawah.

1. Umar Bin Khattab Episode 1
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 1

2. Umar Bin Khattab Episode 2
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 2

3. Umar Bin Khattab Episode 3
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 3

4. Umar Bin Khattab Episode 4
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 4

5. Umar Bin Khattab Episode 5
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 5

6. Umar Bin Khattab Episode 6
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 6

7. Umar Bin Khattab Episode 7
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 7

8. Umar Bin Khattab Episode 8
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 8

9. Umar Bin Khattab Episode 9
    Subtitle Umar Bin Khattab Episode 9

10. Umar Bin Khattab Episode 10
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 10

11. Umar Bin Khattab Episode 11
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 11

12. Umar Bin Khattab Episode 12
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 12

13. Umar Bin Khattab Episode 13
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 13

14. Umar Bin Khattab Episode 14
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 14

15. Umar Bin Khattab Episode 15
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 15

16. Umar Bin Khattab Episode 16
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 16

17. Umar Bin Khattab Episode 17
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 17

18. Umar Bin Khattab Episode 18
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 18

19. Umar Bin Khattab Episode 19
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 19

20. Umar Bin Khattab Episode 20
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 20

21. Umar Bin Khattab Episode 21
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 21

22. Umar Bin Khattab Episode 22
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 22

23. Umar Bin Khattab Episode 23
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 23

24. Umar Bin Khattab Episode 24
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 24

25. Umar Bin Khattab Episode 25
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 25

26. Umar Bin Khattab Episode 26
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 26

27. Umar Bin Khattab Episode 27
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 27

28. Umar Bin Khattab Episode 28
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 28

29. Umar Bin Khattab Episode 29
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 29

30. Umar Bin Khattab Episode 30
      Subtitle Umar Bin Khattab Episode 30

Semoga Bermanfaat.

Bagi teman-teman yang ingin secara instan memiliki full 30 Episode Omar bin Khattab.
Silakan beli dalam bentuk Flashdisk melalui whatsapp ke 0812-8625-8555 (Admin)

Membeli sama dengan berkontribusi untuk admin agar bisa meningkatkan produktifitas di blog pribadi ini.

Jazakallahu Khair.
Wassalamu'alaikum wr.wb.